Coretan ini khusus aku
alamatkan untuk kalian, orang- orang luar biasa yang tak pernah letih dan
lelah menggerek bendera kebangggan kita.
skip to main |
skip to sidebar
Di
paruh malam ini aku terbangun dari pulasnya tidurku. Teringat akan pribadi
–pribadi unikyang melekat di raga kalian. Aku termenung sembari berusaha
mengumpulkan potngan potongan kecil puzzle ingatanku akan kalian. Tak butuh
waktu lama untuk mengingatnya. Kalian sudah terlalu melekat di benakku,dan
imajinasiku tak pernah lupa pada diri kalian.
Aku
masih ingat betul bagaimana kita lalui setiap detik terlelah sepanjang hidup
kita yang berganti menjadi menit,dan bagimanakita menghargai setiap menit yang
berganti menjadi jam. Peluh kita seberangi,gusar kita hadapi. Tak pernah bosan
walau hati kecil berontak,ingin membawa raga tuk beranjak pulang.
Untuk
kalian yang terkadang lupa akan batasan.
Garis
mati yang membentang antara kita, nyatanya telah terlangkahi oleh setiap
pola tingkah laku kekanakan kita. Bagai seorang bocah yang dibiarkan tuk
bermain,kita lupa akan batasan-batasan itu. Canda dan tawa seperti menu utama
dalam setiap waktu utama kita. Sinar terik matahari, dan kucuran peluh yang
membasahi seakan membiarkan kita tuk terus menikmati gelak tawa. Tak ada yang
bisa ernah mengingatkan kita bahwa sesungguhnya kita telah terbatasi ole grs
mati yang terbentang.
Ketika
Lestari tanpa sadar memanggilku ‘Bebep’ masih saja menggelitik gendang
telingaku, kita yang bersekongkol tuk beranjak pergi saat anggota lain datang,
aku dan sarah yang sering melempar tangan dengan sekeras mungkin, menebak-nebak
dengan Hasanatul,Pudew,Miftah, dan Nabila, apakah angkot yang kita tumpangi
akan belok ke SPBU atau tidak. Kungfu dan gaya ayu tingting versi Ibu ketua
(Vanessa), Nuraeni ‘si Gembel’, Rani yang memiliki cubitan maut,dan
bagaimanadengan pengamen autis dengan gaya khasnya yang menyanyikan lagu Ibu
karya Iwan Fals,dan kalian menirunya dengan versi kalian masing-masing. Itu
semua masih tertaa rapih dalam memoi otakku ini
Kepada
kalian orang-orang aneh : Sarah, Vaness,Hasanatul, Rani, Ilmy,Tepe, Mayasari,
Chandra, Isri, Nabila, Pudew,Nadya, Bebep, Rio, Riyad, Alan, Arizal, Fikri,
Miftah, Rina, Yuli, Sri, Azis, Heni, Wulan, Nuraeni, Khaifa, Fenny,Siti, Tresna
Beberapa
minggu ini aku tak pernah melihat sosok kalian. Apakah kalian masih menjadi
seorang yang periang namun begitu membosankan,cerewet dan manja,tapi penuh
dengan tekad dan kesungguhan?tak perlu menjawabnya dengan runtut,jawab saja
dalam hati.
Páginas
Jangan menjadi segumpal daging yang 'hanya' memiliki nama. Jadilah manusia yang berguna bagi orang lain
Kamis, 02 Februari 2012
Sedikit Kenangan Yang Terpisah Oleh Jarak dan Tak Lekang Oleh Waktu
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Raga Berjiwa

- Mochammad Fikri Baihaqi
- Bandung, Indonesia
- Berjalan tanpa pamrih, bergerak demi kemanusiaan
Ingat 'Habismu"
Universitas Padjajaran | Sastra Indonesia :)
twitter?!
list of writings
cerpen
(4)
Cinta
(1)
konflik cinta
(3)
kupen (kutipan pendek)
(3)
opini
(1)
Photograph
(1)
Puisi
(1)
sosok
(4)
umum
(6)
KuCeritaKu
most viewed! visit.. :)
-
Coretan ini khusus aku alamatkan untuk kalian, orang- orang luar biasa yang tak pernah letih dan lelah menggerek bende...
-
Ini subjektif!!sekadar berbagi opini.Protes kecil yang sedikit ngawur, sensitif, sarkastik dan nanggung berdasarkan idealisme serta super e...
-
Sudah sangat lama aku mengira-ngira dengan pasti, mimpi buruk itu lambat laun, akan mengusik hidupku yang tak banyak warna warni. Potret...
Mochamad Fikri Baihaqi ^^. Diberdayakan oleh Blogger.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar